Di saat Indonesia sedang disibukkan dengan berita koalisi partai-partai peserta Pemilu, di belahan dunia lain Zionis Israel terus melakukan penodaan terhadap Masjid al Aqsho. Sebagian kaum muslimin, saudara-saudara kita mendapat kemuliaan untuk berjuang, berjihad melawan Zionis Israel, mempertahankan Baitullah, Bait Suci, yakni Mesjid Al Aqsho. Saudara-saudara kita tetap mempertahankan untuk sholat, membaca al Qur’an, halaqoh-halaqoh mempelajari ilmu dll.
Di satu sisi, aparat Zionis Israel terus melakukan penodaan dengan aksi kekerasan dan intimidasi di dalam Mesjid. Korban berjatuhan. Darah para syuhada pun tertumpah. Namun harumnya aroma jihad memanggil umat Islam yang lain untuk mengarahkan pandangan ke wilayah kaum muslimin yang kini dalam pendudukan Israel, Al Haram Asy Syarif. Tempat dimana Masjidil Aqsho berada.
PENISTAAN ZIONIS ISRAEL TERHADAP MASJID AL AQSHO
Hingga kini, Israel begitu berambisi untuk merebut Masjid Al Aqsho. Bukan hanya merebut, bahkan ingin menghancurkannya. Beberapa langkah dilakukan, salah satunya dengan membuat terowongan besar di bawah Masjid Al Aqsho. Aparat keamanan Israel pun terus melakukan tindak kekerasan kepada umat Islam yang beribadah di Masjid Al-Aqsha. Mereka membubarkan halaqah-halaqah ilmu dan menangkapi kaum muslimin. Alasannya mereka bermaksud mengamankan kunjungan warga zionis yang ingin melihat situs Kuil Sulaiman. (islammemo/rem/dakwatuna). Mereka bahkan juga melakukan semacam ritual yang mereka sebut pelaksanaan perayaan Yahudi yang dinamakan hari raya “singgasana”.
Menanggapi hal ini, kaum muslimin di berbagai belahan manapun memprotes dan mengecam tindakan Israel. Diantaranya Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Yordania memanggil Dubes Israel untuk Yordania, Daniel Nevo, dan memprotes serta mengecam atas penodaan yang terus dilakukan negara penjajah zionis tersebut terhadap Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha. Yordania menentang aksi kekerasan dan intimidasi Israel terhadap pegawai Masjid Al-Aqsha dan umat Islam yang beribadah di dalamnya serta penodaan rumah suci tersebut oleh kelompok-kelompok ekstrimis Yahudi Israel.
Yordania juga meminta Israel untuk menjamin keselamatan umat Islam di Palestina dan menjaga kesucian Masjid Al-Aqsha. Ironis sebenarnya, karena seharusnya Yordania mengusir dubes Israel dan memutuskan kerjasama, kemudian menyerukan untuk memerangi Israel. Inilah sikap sebagai negara muslim yang terdekat dengan Palestina. Demikian pula negeri-negeri muslim lainnya yang sampai saat ini belum mengambil sikap tegas.
Di Indonesia, berbagai kelompok dakwah juga mengecam Israel. Namun seolah seruan ini berlalu ditelan angin, karena Zionis Israel tak mempedulikan dan tetap meneruskan aksi brutalnya.
KEDUDUKAN AL AQSHO BAGI UMAT ISLAM
Kaum muslimin seharusnya tak sekedar menangis. Peristiwa ini telah mengguncangkan umat. Masjid Al Aqsho menempati tempat istimewa di hati umat Islam. Al Aqsho adalah salah satu tempat suci umat Islam. Masjid ketiga yang harus diziyarahi selain Masjidil Haram di Mekah dan Masid Nabawi di Madinah. Al Qur’an mengabadikan Al Aqsho dalam Surat Al Isro ayat 1.
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (TQS. Al-Isra ayat 1)
Ayat di atas adalah bukti kesucian Mesjid Al-Aqsa dan Baitul Maqdis (Yerusalem), kota tempat mesjid itu didirikan sebagai tempat yang disucikan bagi umat Islam sedunia, sebagaimana Mekah yang disucikan karena terdapat Baitullah atau Kabah di dalamnya. Dari Mesjid Al-Aqsa inilah Rasulullah Saw bermiraj menghadap Allah SWT untuk menerima perintah shalat, dan kemudian dijadikan arah tujuan shalat (kiblat) pertama sebelum kemudian dialihkan ke Kabah di Mekah berdasarkan perintah Allah pada surat Al-Baqarah ayat 144.
ISRAEL MENANTI DAJJAL
Ambisi Israel adalah menguasai mesjid Al-Aqsa, menghancurkannya dan mendirikan tempat ibadah mereka di atas reruntuhannya, meskipun keyakinan tradisional mereka ada yang melarang untuk beribadah di wilayah itu.
Meraka bermaksud membangun “Solomon Temple” (Kuil Sulaiman) pada bekas reruntuhan Al Aqsa. Umat Yahudi meyakini dalam Kitab Perjanjian Lama (Taurat) bahwa akan datang di akhir zaman seorang yang mereka anggap sebagai dewa penolong Yahudi yang dinamakan “Messiah” (Al Masih, dalam bahasa Arab) apabila mereka mengadakan ritual agama di Solomon Temple dengan mempersembahkan sapi betina berwarna merah. (The Guardian Magazine). Bagi umat Yahudi, mereka meyakini bahwa sebentar lagi kiamat bagi bangsa yahudi akan tiba dan mereka kini menanti Juru Selamat mereka yang disebut Messiah. Umat Islam mengenalnya sebagai Gembong Kejahatan Massihud Dajjal.
Meraka bermaksud membangun “Solomon Temple” (Kuil Sulaiman) pada bekas reruntuhan Al Aqsa. Umat Yahudi meyakini dalam Kitab Perjanjian Lama (Taurat) bahwa akan datang di akhir zaman seorang yang mereka anggap sebagai dewa penolong Yahudi yang dinamakan “Messiah” (Al Masih, dalam bahasa Arab) apabila mereka mengadakan ritual agama di Solomon Temple dengan mempersembahkan sapi betina berwarna merah. (The Guardian Magazine). Bagi umat Yahudi, mereka meyakini bahwa sebentar lagi kiamat bagi bangsa yahudi akan tiba dan mereka kini menanti Juru Selamat mereka yang disebut Messiah. Umat Islam mengenalnya sebagai Gembong Kejahatan Massihud Dajjal.
Sebagaimana yang diberitakan dalam hadits-hadits tentang peristiwa akhir zaman, umat Islam pun kini sedang menanti datangnya seorang pemimpin yang adil, yang bergelar Al Mahdi. Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa as, yang akan membunuh Dajjal, menghancurkan palang-palang salib dan meluruskan ajaran Nasrani serta meneguhkan agama Islam sebagai Dienul Haq di akhir zaman ini. Nabi Isa as akan membenarkan syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.
JIHAD FII SABIILILLAH DI BAITUL MAQDIS
Apa yang harus dilakukan umat Islam? Kaum muslimin harus mempertahankan dan merebut kembali Baitul Maqdis serta mempertahankan Masjidil Aqsho. Ini adalah bagian dari jihad fii sabiilillah yang utama. Karena Al Aqsho adalah tempat suci umat Islam. Sebagaimana jihad mulia ini pernah dilakukan di masa shahabat (Umar Bin khaththab ra) dan di masa Salahuddin Al-Ayyubi yang mengizinkan orang Yahudi dan Muslim kembali dan bermukim di dalam kota. Di bawah pemerintahan Dinasti Ayyubiyyah, Salahuddin Al-Ayyubi, periode investasi besar dimulai dengan pembangunan rumah-rumah, pasar, kamar-mandi umum, dan pondok-pondok bagi peziarah, begitu pula ditetapkannya sumbangan keagamaan.
Saat ini kaum muslimin terus berjuang mempertahankan Msjidil Aqsho, dengan menegakkan sholat berjama’ah, I’tikaf, dan melakukan berbagai aktivitas mulia di masjid ini. Memang upaya ini tidak bisa dilakukan secara parsial. Namun harus melibatkan seluruh kaum muslimin. Salah satu aktivitas yang besar adalah berjuang bersama menegakkan institusi negara yang satu (Kekhalifahan) di wilayah-wilayah kaum muslimin, kemudian menyerukan jihad kepada seluruh kaum muslimin sedunia untuk merebut kembali Baitul Maqdis dan menyelamatkan Masjid Al Aqsho. Bahkan menyelamatkan Masjidil Aqsho harus menjadi fokus utama negara Khilafah, baru selanjutnya membebaskan negeri-negeri Islam lainnya. Wallahu a’lamu bish showab
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar